Tangerang sebagai nama tempat adalah ejaan salah warisan Belanda. Semestinya ditulis dan diucapkan: Tanggeran.
Jalan Raya Pos dengan sejumlah tikungan ke tenggara dan timurlaut sejauh lebih dari 50 kilometer membawa orang sampai ke Tangerang. Wilayah ini pernah jadi pemusatan para pemberontak yang berhasil menggulingkan Ratu Fatimah, gadis Arab itu, dari kesultanan Banten. Pemimpinnya yang kharismatik, Kyai Tapa, meluaskan perlawanannya terhadap Kompeni Belanda sampai ke seluruh Priangan, dan untuk waktu lama mengusik tanampaksa kopi, darah hidup Kompeni. Continue reading