Anak semata wayang artinya anak satu-satunya. Tapi kenapa harus disebut semata wayang untuk menggambarkan ketunggalannya?
Gampang saja karena wayang (kulit) hanya punya satu mata, makanya tunggal atau satu-satunya dilambangkan dengan semata wayang.
Memanggilmu manis, kau sebut aku perayu.
Memanggilmu cantik, kau sebut aku gombal.
Memanggilmu si baik hati, kau sebut aku ada maunya.
Memanggilmu sayang, kau sebut aku penipu.
Boleh kau sebut aku perayu gombal yang banyak maunya.
Tapi tolong, tolong, tolong.
Tolong sekali lagi.
Tolong jangan sebut aku penipu.
Aku benar sayang kau.
Dasar dari kehidupan adalah perubahan. Dan perubahan itu abadi. Panas dan dingin. Menang dan kalah. Untung dan rugi. Datang dan pergi. Kuat dan lemat. Benar dan salah. Bahagia dan sedih. Begitulah hidup bergulir, itulah hukum abadi, hukum sebab akibat. Continue reading