Aku bingung waktu ada yang bilang Presiden harus minimal S1. Kita lagi cari pemimpim atau cari karyawan?
Kalau kita cari karyawan tentunya kita pakai syarat akademis. Tujuannya selain untuk mendapatkan skill yang dibutuhkan juga dapat digunakan untuk menekankan pada standar gaji lowongan itu.
Kalau mencari seorang pemimpin, kita butuh yang bisa memimpin dan berpendidikan. Pendidikan bukan hanya diperoleh di bangku sekolah. Bukan juga ditentukan oleh S1, S2, S3, S tong-tong. S1 itu hanya ukuran akademis yang menjadi tolok ukur yang digunakan masyarakat untuk melabel orang. Pemimpin tidak perlu embel-embel label seperti itu. Pemimpin perlu kemampuan memimpin dan tentu juga HATI.
Apakah kita punya satuan untuk mengukur kualitas HATI?
Ini ada kutipan dari PLAYBOY INTERVIEW: PRAMOEDYA ANANTA TOER
PLAYBOY: Soal gerakan pemuda, Anda sempat bergabung dengan PRD [partai Rakyat Demokratik]. Sementara, gerakan pemuda sekarang terlihat melempem. PRD sendiri lidak terlihat arah organisasinya?
PRAM: Itu pimpinannya. Ketua organisasi itu, harus hidup, tumbuh, berkembang hersama partainya. Ini ketuanya [Budiman Soedjatmiko] lari, masuk ke PDI. Dia mesti mimpin partainya, ini malah sekolah ke Inggris. Sckolah itu kan Jalan untuk jadi pegawai. Untuk mimpin partai nggak perlu sekolah. Bangkit, jatuh, bangun, berkembang bersama partainya. Yang benar itu.
bosss… langganan playboy yah? kekekekek…
waduh terbuka deh pintu dosa :)
Ini dari Playboy edisi I. Karena pengen tau ya beli edisi ini. Trus itu ada deh beli beberapa edisi secara lompat-lompat (beli sambil lompat-lompat). Artikel-artikelnya nya bagus tapi gambarnya sangat mengecewakan. You know what i mean lah!